Masih banyak yang belum tahu mengenai tipe soal HOTS ini. Apakah
kamu salah satunya? Faktanya, soal jenis HOTS sudah pernah disisipkan di Ujian
Nasional tahun 2018 lalu. Namun, banyak siswa yang mengeluh karena dianggap sangat
sulit. Lalu, sebenarnya seperti apa sih HOTS
ini?
Asal Mula Istilah HOTS
HOTS awalnya dikenal dari konsep Benjamin S. Bloom dkk. dalam buku
berjudul Taxonomy of Educational Objectives: The Classification of Educational
Goals (1956) yang mengategorikan berbagai tingkat pemikiran bernama Taksonomi
Bloom, mulai dari yang terendah hingga yang tertinggi. Konsep ini merupakan
tujuan-tujuan pembelajaran yang terbagi ke dalam tiga ranah, yaitu Kognitif
(keterampilan mental seputar pengetahuan), Afektif (sisi emosi seputar sikap
dan perasaan), dan Psikomotorik (kemampuan fisik seperti keterampilan).
Konsep Taksonomi untuk
menentukan tujuan belajar ini dapat kita sebut sebagai tujuan akhir dari sebuah
proses pembelajaran. Jadi, setelah proses pembelajaran tertentu, siswa
diharapkan dapat mengadopsi keterampilan, pengetahuan, serta sikap yang baru.
Gambar: Taksonomi
Bloom (Sumber: globaldigitalcitizen.org)
Nah, HOTS sendiri merupakan bagian dari ranah
kognitif yang ada dalam Taksonomi Bloom dan bertujuan untuk mengasah
keterampilan mental seputar pengetahuan. Ranah kognitif versi Bloom ini
kemudian direvisi oleh Lorin Anderson, David Karthwohl, dkk. pada 2001.
Urutannya diubah menjadi enam, yaitu:
- Mengingat
(remembering)
- Memahami
(understanding)
- Mengaplikasikan
(applying)
- Menganalisis
(analyzing)
- Mengevaluasi
(evaluating)
- Mencipta
(creating)
Tingkatan 1 hingga 3
dikategorikan sebagai kemampuan berpikir tingkat rendah (LOTS), sedangkan
tingkat 4 sampai 6 dikategorikan sebagai kemampuan berpikir tingkat tinggi (HOTS).
Apa Tujuan Soal HOTS?
Menurut Direktur
Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kemenristekdikti, Prof. Intan Ahmad,
Ph.D., HOTS adalah satu cara untuk menguji apakah seseorang bisa menganalisis,
membandingkan, menghitung, dan sebagainya. "Jadi memang diperlukan
kemampuan yang tidak biasa. Bukan hanya sekadar mengingat atau menghafal
saja," jelas Prof. Intan dalam Ruangguru LIVE Spesial SBMPTN pada hari
Selasa, 30 Oktober lalu.
Prof. Intan juga
memberikan contoh dari standar soal HOTS yang biasanya terdapat
kalimat-kalimat atau tabel. Seperti apa ya Squad? Yuk, kita lihat!
"Mengapa
nyamuk bisa terbang lurus, belok, atau bertahan di udara? Lalu, mengapa burung
yang juga bisa terbang bisa memiliki kecepatan yang lebih tinggi?"
Nah, soal HOTS semacam ini bisa kamu jawab melalui
ilmu Matematika atau Fisika, Squad. Terlihat 'kan bahwa kamu
tidak hanya sekadar menjawab soal dengan menghafal rumus, kamu perlu memahami
konsep dari materinya juga.
Soal model HOTS ini mendorong kamu para calon
mahasiswa untuk melakukan penalaran tingkat tinggi sehingga tidak terpaku hanya
pada satu pola jawaban yang dihasilkan dari proses menghafal, tanpa mengetahui
konsep ilmunya. HOTS merupakan salah satu tuntutan keterampilan dalam
pembelajaran abad 21, yaitu berpikir kritis, kreatif, kolaboratif, dan
komunikatif.
Sumber: blog.ruang guru.com
0 Comments:
Posting Komentar